Selain bisa menghemat energi dan konsumsi bahan bakar, penggunaan eco driving juga bisa mengurangi reskiko kecelakaan. Mengemudi menggunakan metode eco driving dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Nugroho Respati, instruktur mengemudi professional yang telah tersertifikasi oleh badan nasional sertifikasi profesi (BNSP), mengatakan, "eco driving mengajak anda sebagai pengemudi melakukan teknik mengemudi yang lebih terkontrol, lebih berhati-hati tanpa emosi, bertanggung jawab, dan tentunya terhindar dari stress."
Dalam diskusi "Meningkatkan Keselamatan dan Efisiensi Berkendara", pria yang akrab di sapa Yoyok itu menyebut ada sembilan teknik mengemudi eco driving yang benar.
Berikut uraiannya:
1.Menyalakan mesin
Saat ini semua kendaraan sudah mengunakan teknologi injeksi, jadi untuk memanaskan mesin tidak perlu lama, sekira 30 detik sampai 1 menit saja
2. Berakselerasi
Kalau mau menambah percepatan, lebih baik injak pedal gas secara berlahan-lahan
3. Memindahkan gigi (transmisi)
Khusus untuk mesin bensin antara 2.000 dan 3.000 RPM sudah bisa pindah transmisi, namun bagi mesin diesel sekira 1.000 dan 2.000 sudah bisa pindah transmisi
4. Pengereman
Ada baiknya jika ingin mengerem dilakukan dengan halus, jangan mendadak menginjak pedal rem
5. Menjaga kecepatan
Perhatian kondisi lalu lintas sekitar. Sebagai contoh dalam kondisi jalan lancar, si pengemudi sudah bisa memacu kendaraan pada posisi gear di angka 5 dengan RPM rendah, namun bila dalam kondisi macet maka lebih baik menggunakan gear 1
6. Menentukan Jarak Aman
Dibutuhkan penglihatan yang sempurna saat mengemudi, untuk itu mata harus tetap waspada melihat objek di depan kendaraan. Sebagai contoh bila mengemudi dalam kondisi kecepatan 100 km/jam, kendaraan akan bergerak dari titik A ke B sekira 27 meter dalam waktu 1 detik. Jarak aman kendaraan di depan minimal 3 detik
7. Tikungan atau belokan
Teknik ini berkaitan dengan memanfaatkan momentum, ketika ingin berbelok manfaatkan daya dorong kendaraan yang sudah ada tidak perlu menginjak gas lagi sehingga kendaraan menjadi lambat, setelah berbelok baru kecepatan boleh di tambah
8. Tanjakan dan turunan
Untuk kondisi seperti ini, si pengemudi harus menjaga kecepatan secara konstan
9. Mematikan mesin
Sesampai di tunjuan mesin bisa langsung di matikan, untuk kendaraan bertransmisi otomatis jangan lupa pindahkan transmisi di posisi P. Khusus untuk kendaraan yang telah dilengkapi dengan turbocharger lebih baik didiamkan beberapa saat lalu matikan mesin, supaya pelumas berjalan sempurna.